Wahai Jiwa...apa yang sedang kau rasa...
Duhai Jiwa, engkau kemana.....
Begitu susahkah kau menerima rasa...
Apa yang kau galaukan...
Bukankah dia Sang Setia, yang tlah sabar menantimu...
Dialah Sang Rohman yang selalu lembut kepadamu...
Ia Sang Fajar yang senantiasa memberikan sinar kasih sayang padamu...
Masihkah kau bimbang akan rasanya....
Belum dapatkah kau yakin akan ketulusannya...
Tak mampukah kau mengerti betapa dewasanya dia...
Apakah kau tak merasa, betapa dia telah bersabar menunggu...
Betapa dia setia dan bijaksana kepadamu....
Kaulah Jiwa yang padaNya, dia minta ridlo untuk mu halal baginya
Bukan jasad yang dia minta, namun keikhlasan bathin akan kasihnya
Sang Setia yang senantiasa meminta padaNya akan RidhloNya...
Ridhlo untuk halalkan bagimu untuknya dan halalkan dia untukmu...
Apa yang kau risaukan Jiwa.....
Jiwa...
Buanglah kotak hitam dihatimu....
Wahai kerak hitam racun syetan....Menguaplah bersama waktu...
Dengarlah jeritan ini, Wahai Jiwa....
Sang Rohman hanya ingin keihlasanmu....
Tuk menggeser sedikit tempat kotak hitam itu....
Wahai Jiwa, mengertilah....
Betapa dia lebih berarti dibanding kotak hitam itu....
Tapi mengapa kau begini....
Jiwa...Ingatlah betapa sabar, lembut dan perhatiannya dia merawatmu dikala sakit
Betapa setianya dia menghiburmu dikala lelah, terluka dan merana...
Wahai Jiwa...
Dialah Sang Setia yang memintamu untuknya dengan IzinNYA
Dia mencintaiNya dan kau mencintaiNya maka saling mencintailah atas ridloNya...
Jiwa...
Dia menyentuh bathinmu dengan IzinNya...
Dia berusaha mengambil hatimu dengan permohonan rasa atas ridloNya...
Jiwa...Mantapkanlah....Yakinlah dialah yang Allah tunjuk untukmu....
Hanya keihlasan dan ketulusan mu-lah yang dia harapkan untukmu halal baginya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar